pesawat QZ8501 jatuh karena pesawat terbang dengan kecepatan diatas normal
yg menyebabkan pesawat mengalami stall berhenti dan jatuh.
sebenarnya BMKG sudah memperkirakan adanya awan colunimbus.
sebagaimana laporan ATC air asia QZ8501meminta naik dari ketinggian
6.000 kaki, atau dari 32.000 kaki ke 38.000 kaki sebelum akhirnya hilang kontak.
KNKT telah mendengar isi rekaman cockpit voice recorder (CVR)
"Berdasarkan rekaman, saat situasi genting, pilot sedang sibuk sekali
mengendalikan pesawat," ungkap salah satu investigator KNKT Andreas
Hananto, seperti dimuat Reuters. Sehingga, kata dia, sang pilot kemungkinan tak sempat mengirimkan sinyal darurat.
Investigator lain, Nurcahyo Utomo mengatakan, KNKT saat ini masih dalam
proses merampungkan penyalinan suara ke dalam tulisan tersebut untuk
kemudian dianalisis secara mendalam.
"Kami tak mendengar suara lain, selain suara dari kapten pilot dan kopilot," beber Nurcahyo "Tak ada suara tembakan senjata api atau ledakan. Dari situ, kami yakini tak ada aksi terorisme," imbuh dia.
"Kami tak mendengar suara lain, selain suara dari kapten pilot dan kopilot," beber Nurcahyo "Tak ada suara tembakan senjata api atau ledakan. Dari situ, kami yakini tak ada aksi terorisme," imbuh dia.
Tim pencari gabungan Badan SAR Nasional (Basarnas) hingga kini telah
mengevakuasi 51 jenazah korban AirAsia QZ8501. Sebanyak 46 di antaranya
telah teridentifikasi. Sebagian dari mereka sudah dimakamkan. (Riz/Ado)
0 komentar:
Posting Komentar